LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PROGRAM MENGHITUNG GRADE NILAI SISWA

BERIKUT INI LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PROGRAM MENGHITUNG GRADE NILAI SISWA.

­­­PROGRAM MENGHITUNG GRADE NILAI SISWA

Langkah 1 :

Buat gambaran Desain Akhir Program, misalnya seperti gambar berikut :

Langkah-2 :

Masukkan obyek-obyek yang diperlukan dalam form, seperti berikut :

Langkah-3 :

Atur Properti dari obyek-obyek yang dipergunakan, dengan pengaturan sebagai berikut :

NO

FORM/OBYEK

PROPERTY

SETTING

1

FORM Name fgrade
Caption MENGHITUNG GRADE NILAI SISWA

2

Label1 Caption NILAI GRADE SISWA
Font Algerian, 16, Bold
ForeColor Pallet-Blue

3

Label2 Caption ABSENSI :
Font Times New Roman, 12, Bold
ForeColor Pallet-Black

4

Label3 Caption NILAI TUGAS :
Font Times New Roman, 12, Bold
ForeColor Pallet-Black

5

Label4 Caption NILAI UTS :
Font Times New Roman, 12, Bold
ForeColor Pallet-Black

6

Label5 Caption NILAI UAS :
Font Times New Roman, 12, Bold
ForeColor Pallet-Black

7

Label6 Caption %
Font Times New Roman, 12, Bold
ForeColor Pallet-Black

8

Label7 Caption NILAI SISWA :
Font Ravie, 10, Reguler
ForeColor Pallet-Blue

9

Label8 Caption GRADE NILAI :
Font Sylfaen, 12, Bold
ForeColor Pallet-Blue

10

Text1 Name Txtabsen
Font MS Sans Serif, 8, Reguler
Text <kosongkan>

11

Text2 Name Txttugas
Font MS Sans Serif, 8, Reguler
Text <kosongkan>

12

Text3 Name Txtuts
Font MS Sans Serif, 8, Reguler
Text <kosongkan>

13

Text4 Name Txtuas
Font MS Sans Serif, 8, Reguler
Text <kosongkan>

14

Text5 Name txttotnilai
Font MS Sans Serif, 8, Reguler
Text <kosongkan>

15

Text6 Name txtgrade
Font MS Sans Serif, 8, Reguler
Text <kosongkan>

16

Command1 Name btnproses
Caption PROSES
Font MS Sans Serif, 8, Reguler

17

Command2 Name btnhapus
Caption BARU
Font MS Sans Serif, 8, Reguler

18

Command3 Name btnexit
Caption HAPUS
Font MS Sans Serif, 8, Reguler

 

 

Langkah-4 :

Buat kode program untuk masing-masing command obyek yang diperlukan, sebagai berikut :

1. Buat code program atau  prosedur btnproses_Click() dengan double klik pada tombol PROSES dan ketik listing Programnya sebagai berikut :

Dim absen, tugas, uts, uas As Integer

Dim nilai As Double

absen = Val(Txtabsen.Text)

tugas = Val(txttugas.Text)

uts = Val(txtuts.Text)

uas = Val(txtuas.Text)

nilai = (absen * 0.1 + tugas * 0.1 + uts * 0.3 + uas * 0.5)

txttotnilai.Text = nilai

If (nilai >= 80) Then

txtgrade.Text = “A”

ElseIf (nilai >= 70) Then

txtgrade.Text = “B”

ElseIf (nilai >= 60) Then

txtgrade.Text = “C”

ElseIf (nilai >= 50) Then

txtgrade.Text = “D”

Else: txtgrade.Text = “E”

End If

End Sub

2. Buat code program atau prosedur  btnhapus_Click() dengan double klik pada tombol HAPUS dan ketik listing Programnya sebagai berikut :

Txtabsen.Text = “”

txttugas.Text = “”

txtuts.Text = “”

txtuas.Text = “”

txttotnilai.Text = “”

txtgrade.Text = “”

Txtabsen.SetFocus

3. Buat code program atau prosedur  btnexit_Click() dengan double klik pada tombol KELUAR dan ketik listing Programnya sebagai berikut :

Private Sub btnexit_Click()

End

End Sub

4. Buat sebuah MODULE untuk text yang hanya bisa diisi dengan angka saja, pilih pada menu Project lalu pilih Add Module dan ketik perintah sebagai berikut :

Public Sub Angka(ByRef KeyAscii As Integer)

If ((KeyAscii < 48 And KeyAscii <> 8) Or KeyAscii > 57) Then

KeyAscii = 0

End If

End Sub

5. Pada Txtabsen, Txttugas, Txtuts  dan Txtuas isikan module pada saat prosedur KEYPRESS dengan mengetikkan module, yaitu sebagai berikut -:

Private Sub Txtabsen_KeyPress(KeyAscii As Integer)

Angka KeyAscii

End Sub

Untuk melihat hasil programnya silahkan download di SINI

Leave a comment »

PROGRAM HITUNG GRADE NILAI SISWA

BERIKUT ADALAH SALAH SATU CONTOH PROGRAM MENGHITUNG NILAI & GRADE SISWA.

SILAHKAN DOWNLOAD PROGRAMNYA DI SINI  HITUNG GRADE NILAI

PROGRAM DI ATAS MENGGUNAKAN SINTAK PERCABANGAN IF – ELSE.

Leave a comment »

PROGRAM MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR

BERIKUT PROGRAM MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR. DISINI SAYA MEMBUAT PROGRAM MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR, YANG TERDIRI DARI MENGHITUNG LUAS SEGITIGA, LUAS PERSEGI PANJANG DAN LUAS BELAH KETUPAT.

SILAHKAN DOWNLOAD PROGRAMYA DISINI PROGRAM LUAS BANGUN DATAR

SETELAH SELESAI MENDOWNLOAD LANGSUNG DI EXTRACT HERE DAN PROGRAM LANGSUNG DI JALANKAN.

Leave a comment »

PROGRAM MENGHITUNG LUAS TRAPESIUM

BERIKUT PROGRAM MENGHITUNG LUAS TRAPESIUM

 

 

SILAHKAN DOWNLOAD PROGRAM LUAS TRAPESIUM

SETELAH SELESAI MENDOWNLOAD LANGSUNG DI EXTRACT HERE KARENA PROGRAMNYA BERTIPE .RAR DAN PROGRAM LANGSUNG DI JALANKAN.

Leave a comment »

LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA

 

  • Teori Singkat

1. Kalimat Terbuka adalah kalimat yang belum diketahui kebenarannya
2.Kalimat Tertutup adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah tapi tidak sekaligus keduanya
3. Kuantor adalah ungkapan yang menyatakan berapa banyak
4. Kuantor eksistial (diberi lambang ∃) = ada beberapa
5. Negasi atau Ingkaran (diberi lambang ~) adalah mengingkari suatu kebenaran atau kesalahan
6. Konjungsi (diberi lambang ∧) adalah perangkai menghimpun dua buah bilangan
7. Disjungsi (diberi lambang ∨ dibaca “atau”) adalah perangkai memisah dua pernyataan
8. Implikasi (diberi lambang ⟹ dibaca “jika…..maka….”) adalah pernyataan bersyarat
9. Ekuivalensi atau Implikasi Dwi Arah atau Biimplikasi (diberi lambang ⟺ dibaca “……jika dan hanya jika….”) adalah pernyataan bersyarat dua arah
10. Konvers adalah kebalikan dari implikasi
11. Invers adalah negasi dari implikasi
12. Kontraposisi adalah negasi dari konvers

  • Sifat-sifat Logika

1. p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
2. p ∨ (q ∧ r) ≡ p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
3. p ⟹ q ≡ ~ p ∨ q
4. ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
5. ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
6. ~ (p ⟹ q) ≡ p ∧ ~q
7.  p ⟹ q ≡ (p ⟹ q) ∧ (q ⟹ p)
8.  p ⟹ q ≡ (~ p ∨ q) ∧ (q ∨ ~p)

Leave a comment »

TEORI SINGKAT HIMPUNAN

HIMPUNAN

  •     Teori Singkat

Himpunan(Set) adalah kumpulan objek-objek yang didefinisikan dengan jelas. Objek-objek itu sering disebut anggota atau elemen. Himpunan dinotasikan dengan huruf kapital.

  • Jenis-Jenis Himpunan

1. Himpunan Semesta(S = U)
Himpunan semua objek yang sedang dibicarakan atau himpunan semesta pembicaraan
2. Himpunan Kosong(ø = { })
Adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota
3.  Himpunan Terhingga
Adalah himpunan yang banyak anggotanya terbatas
4. Himpunan Tak Hingga
Adalah himpunan yang banyak anggotanya tak terbatas
5. Bilangan Kardinal( n {H})
Adalah himpunan H [ ditulis n {H} menyatakan banyaknya anggota himpunan H

  • Hubungan Himpunan dengan Himpunan

1. Himpunan Bagian(Subset)
A himpunan bagian B (ditulis A ⊂ B), jika setiap anggota A merupakan anggota B juga
2. Banyaknya Himpunan Bagian
Misalkan n adalah bilangan cardinal B = 2ⁿ, banyaknya himpunan bagian dari yang beranggotakan k :
n C k = n!/k!(n-k)!
3. Himpunan Ekuivalen( ∼ )
Himpunnan A dikatakan ekuivalen dengan himpunan B (A~B) jika banyaknya A sama dengan anggota B
A ~ B  n(A) = n(B)
4. Himpunan Sama (=)
Himpunan  A sama dengan himpunan B (A=B) jika anggota A sama dengan anggota B
5. Himpunan Kuasa atau Super Set ( ⊃ )
Himpunan A superset B ( A ⊃ B ) jika setiap anggota B merupakan anggota A juga
6. Himpunan Lepas (//)
Himpunan A dan b disebut lepas (//) jika A dan B tidak mempunyai anggota persekutuan.
7. Himpunan Berpotongan ( ∝ )
Adalah himpunan A dan B berpotongan, jika A dan B mempunyai anggota persekutuan dan juga masing-masing mempunyai anggota bukan persekutuan.

  • Operasi Himpunan

1. Komplemen
Himpunan komplemen dari A (A^C atau A^c) adalah himpunan anggotanya bukan A
Notasinya : A^C = {x / x ∈ A, x ∈ A}
2. Interseksi atau Irisan (∩)
Irisan himpunan A dan B (A ∩ B) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota persekutuan A dan B
Notasinya : A ∩ B = {x / x ∈ A dan x ∈ B}
3. Union atau Gabungan (∪)
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A tetapi juga anggota B
Notasinya : A ∪ B = {x / x ∈ A dan x ∈ B}
4. Selisih ( – )
Selisih himpunan A dengan B (A – B) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A tetapi anggota B
Notasinya : A – B = {x / x ∈ A dan x ∈ B}

  • Sifat-sifat Operasi Himpunan

1. A ∩ B = B ∩ A, sifat komutatif
2. A ∪ B = B ∪ A, sifat komutatif
3. A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C, sifat assosiatif
4. A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C,sifat assosiatif
5. A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C), sifat distributive
6. A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C), sifat distributive
7. 〖(A ∩ B) 〗^C = A^C ∩ B^C, Hukum De Morgan
8. 〖(A ∩ B) 〗^C = A^C∪ B^C, Hukum De Morgan
9. A ∪ A = A dan A ∩ A = A, Hukum Identitas
10. A ∪ ø = A dan A ∩ ø = ø, Hukum Identitas
11. A ∪ A^C = S dan S ∩ A^C = ø, Hukum Identitas
12. S ∪ A = S dan S ∩ A = A, Hukum Identitas
13. 〖(ø)〗^C = S dan 〖(S)〗^C = ø, Hukum Identitas
14. 〖〖(A〗^C)〗^C = A, Hukum Identitas
15. n(A ∩ B) = n(A) + n(B) – n(A ∪ B), jika A ∩ B ≠ ø, sifat dasar himpunan
16. n(A ∪ B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B), jika A ∪ B ≠ ø, sifat dasar himpunan
17. n(A – B) = n(A) – n(A ∩ B), sifat dasar himpunan
18. n(A∪ B ∪ C) = n(A) + n(B) + n(C) – n(A ∩ B) – n(A ∩ C) – (B ∩ C) + n(A ∩ B ∩ C), sifat dasar himpunan

Leave a comment »

ARITMATIKA SOSIAL

ARITMATIKA SOSIAL
1. Harga Penjualan, Harga Pembelian, Untung, dan Rugi
a. Harga Penjualan(HJ) adalah harga barang yang ditetapkan pedagang   kepada pembeli
b. Harga Pembelian(HB) adalah modal atau sejumlah uang untuk membeli barang
c. Untung(U) akan terjadi jika harga penjualan lebih dari harga pembelian
d. Rugi(U) akan terjadi jika harga penjualan kurang dari harga pembelian
e. HJ = HB + U atau HB = HJ – U (jika untung)
f. Persentase untung dan rugi
– Persentase Untung(P)
U = untung/(harga pembelian) x 100%
U = P/100 x HB
U = P/(100+P) x HJ
HJ = HB + U = HB + P/100 x HB = HB (1+ P/100) = HB((100+ P)/100)
– Persentase Rugi(P)
R = P/100 x HB
R = P/(100-P) x HJ
HJ = HB – R = HB – P/100 x HB = HB(1- P/100) = HB((100- P)/100)

2. Rabat, Bruto, Tara, dan Netto
a.Rabat(diskon) adalah potongan harga yang diberikan penjual kepada  pembeli
b. Bruto(berat kotor) adalah berat suatu barang dan tempatnya
c. Tara(potongan) merupakan berat tempat suatu barang
d.Netto(berat bersih) adalah berat barang tanpa tempatnya
Harga Bruto = Harga Netto + Rabat(Diskon)

3. Bunga Tunggal
Bunga adalah jasa dari modal yang ditabungkan, Bunga tunggal berasal dari modalnya saja.
Untuk bunga p% pertahun maka :
a.Besarnya bunga setelah k tahun = k x  P/100  x modal
b.Besarnya bunga setelah n bulan = n/12 x  P/100  x modal
c.Besarnya bunga setelah h hari = h/360 x  P/100  x modal

Leave a comment »

Operasi Hitung Bentuk Aljabar Kelas VII Semester I

OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Bentuk Aljabar
1. Pengertian Bentuk Aljabar
Bentuk Aljabar merupakan bentuk operasi atau pengerjaan hitung yang terdiri dari satu atau beberapa suku yang melibatkan peubah atau variabel.
Unsur-unsur bentuk aljabar :

  •     Variabel : lambang pada bentuk aljabar yang dinyatakan dengan huruf kecil
  •     Koefisien : lambang (bilangan) yang memuat suatu variabel
  •     Konstanta : bilangan yang tidak memuat suatu variabel
  •     Factor : bagian dari suatu hasil kali
  •     Suku : bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi hitung Suku memiliki dua jenis, yaitu :

a.Suku Sejenis adalah suku-suku dalam bentuk aljabar yang mempunyai      variabel yang sama, sehingga dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
b.Suku Tak Sejenis adalah suku-suku dalam bentuk aljabar yang mempunyai variabel yang berbeda
2. Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar

  •     Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Penyederhanaan penjumlahan maupun pengurangan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan mengelompokkan suku-suku yang sejenis.
Contoh : (7x + 5y – 3) + ( 7x + 12y – 1) = 7x + 5y – 3 + 7x + 12y – 1
= 7x + 7x + 5y +12y – 3 – 1
= 14x + 17y – 4

  •     Perkalian Bentuk Aljabar

Hasil perkalian dua bilangan bulat yaitu :
(+) x (+) = (+)
(-) x (-) = (+)
(+) x (-) = (-) x (+) = (-)
Contoh :
4(3p – 2q) = (4 x 3p) + (4 x 2q) =12p + 8q
(y – 5)(5y – 4) = 5y² -19y + 12
3x(x – 3) = 3x² – 9x

  •     Pembagian Bentuk Aljabar

Penyederhanaan pembagian bentuk aljabar dapat dilakukan dengan sifat-sifat berikut ini :
a^m x a^n = a^(m+n)
a^m : a^n = a^(m-n)
Contoh :
8a∶2a= 8a/2a = 4
〖6a〗^2 b^3 ∶2ab=(〖(6a〗^2 b^(3)))/2ab
= 6/2 . a^2/a . b^3/b
= 3ab²

  •     Pemangkatan Bentuk Aljabar

Pemangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama.
Contoh :
(3a)² = 9a²
Pemangkatan suku dua : (a + b)² = a² + 2ab + b²
Pecahan Bentuk Aljabar
Pada pecahan bentuk aljabar, penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya sehingga jika penyebutnya berbeda disamakan dahulu.
4/a – 2/b = 4b/ab – 2a/ab = (4b-2a)/ab
a/b  x   c/d = ac/bd
a/b : c/d = a/b  x  d/c = ad/bc
(a/b)ⁿ= a/b  x  a/b  x…..x  a/b  ,sebanyak n faktor
3. KPK dan FPB

  •     KPK ( Kelipatan Persekutuan Terkecil)

KPK merupakan hasil kali factor prima berbeda dengan mengambil pangkat tertinggi untuk factor prima yang sama.
Contoh :
KPK dari 3ab dengan 4a²c adalah :
Factor prima 3ab = 3,a,b
Faktor prima 4a²c = 4,a²,c
KPK dari 3ab dengan 4a²c adalah 3x4xa²xbxc = 12a²bc

  •     Faktor Persekutuan Terbesar

FPB merupakan perkalian factor prima yang sama dengan mengambil pangkat terendahnya.
Contoh :
FPB dari 8ab dengan 4ad adalah :
8ab = 2³ x a x b
4ad = 2² x a x d
FPB dari 8ab dengan 4ad adalah 2² x a = 4a

Leave a comment »

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN
DI KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR

A. Penjumlahan Pecahan Biasa
Penjumlahan pecahan biasa dipelajari siswa di kelas IV semester 2. Guru
dapat membimbing kelompok siswa untuk memperagakan dengan
berbagai cara, misalnya menggunakan gambar bangun datar yang diarsir, garis bilangan, blok pecahan, atau kertas yang dilipat. Peragaan
ini sangat penting bagi siswa untuk mengkongkretkan hasil
penjumlahan yang didapat. Setelah siswa memperoleh pengalaman yang
cukup dari peragaan, maka guru dapat memberikan kegiatan yaitu
mengisi lembar kerja siswa (LKS) untuk mencari kesimpulan secara
umum. Secara garis besar praktek kelompok yang dilakukan di kelas
terangkum sebagai berikut.
1. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
Materi prasyarat (ada di Bab II) untuk mempelajari penjumlahan
pecahan berpenyebut sama ini adalah: pengertian pecahan,
peragaan-peragaan konsep pecahan, dan arti penjumlahan
(penggabungan dari beberapa bagian).

Leave a comment »

KKL @Yogyakarta

Leave a comment »